Sejarah Ukiran Batu alam di Dunia dimulai sejak jaman prasejarah. Mengukir batu adalah kegiatan di mana potongan-potongan batu alam kasar dibentuk oleh proses pemahatan batu. Karena keabadian materi, hasil pekerjaan batu ini bertahan dari sejak prasejarah hingga sekarang.
Pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat paleolitik untuk membuat alat batu api lebih sering disebut dengan knapping. Ukiran batu yang dilakukan untuk menghasilkan huruf lebih sering disebut sebagai lattering. Proses mengeluarkan batu dari bumi disebut penambangan atau penggalian.
Dalam Sejarah Ukiran Batu alam di Dunia Mengukir batu adalah salah satu proses yang dapat digunakan oleh seorang seniman saat membuat patung. Istilah ini juga merujuk pada aktivitas tukang batu dalam mendandani balok batu untuk digunakan dalam arsitektur, bangunan atau teknik sipil. Ini juga merupakan frasa yang digunakan oleh para arkeolog, sejarawan, dan antropolog untuk menggambarkan aktivitas yang terlibat dalam pembuatan beberapa jenis petroglif.
Mengapa memilih ukiran batu?
Ukiran sejak zaman kuno karena berbagai alasan. Sebagian besar jenis batu lebih mudah ditemukan daripada bijih logam, yang harus ditambang dan dilebur. Batu bisa digali dari permukaan dan diukir dengan alat-alat tangan. Batu lebih tahan lama daripada kayu, dan ukiran di batu bertahan lebih lama dari artefak kayu. Batu hadir dalam banyak variasi dan seniman memiliki banyak pilihan dalam warna, kualitas dan kekerasan relatif.
Batu lunak seperti paras, batu sabun, batu apung dan Tufa dapat dengan mudah diukir dengan barang-barang yang ditemukan seperti batu yang lebih keras atau dalam kasus kapur bahkan kuku. Batu gamping dan kelereng dapat digunakan menggunakan abrasive dan alat besi sederhana. Granit, basal, dan beberapa batu metamorf sulit diukir bahkan dengan alat besi atau baja; biasanya alat berujung tungsten karbida digunakan, meskipun abrasive masih bekerja dengan baik. Teknik modern sering menggunakan abrasive yang melekat pada peralatan mesin untuk memotong batu.
Batu permata berharga dan semi mulia juga diukir menjadi bentuk halus untuk perhiasan atau barang yang lebih besar, dan dipoles; ini kadang-kadang disebut sebagai lapidary, meskipun singkatnya secara singkat mengacu pada cutting dan polishing saja.
Ketika bekerja, beberapa batu melepaskan debu yang dapat merusak paru-paru (kristal silika biasanya disalahkan), sehingga respirator kadang-kadang diperlukan.